Bos BlackBerry: Saatnya BBM Berdiri Sendiri - Dilepasnya BlackBerry Messenger (BBM) ke platform Android dan iOS jadi
penanda era baru bagi BlackBerry. Layanan yang tadinya identik dengan handset BlackBerry itu dianggap sudah bisa berdiri sendiri.
"Sekarang adalah saatnya BBM berdiri sendiri sebagai platform messaging," kata Thorsten Heins, CEO BlackBerry, di acara BlackBerry Live 2013, Marriott World Center, Orlando, AS.
Menurutnya, BlackBerry 10 tidak perlu mengandalkan fitur BBM semata untuk jualan handset karena, sebagai platform, sudah cukup menarik.
Frank Boulben, Chief Marketing Officer BlackBerry, pun menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, dalam waktu dekat, messaging akan jadi bentuk utama jejaring sosial.
BlackBerry pun, lanjutnya, tak mau kehilangan tren itu dan perlu segera menghadirkan BBM di berbagai platform.
"Jika ingin platform mobile tetap relevan, harus tersedia di semua platform. Kami ingin layanan ini ada di semua platform," ujarnya.
Boulben mengakui, saat ini banyak brand sudah memanfaatkan BBM sebagai salah satu cara menegaskan eksistensi mereka. Hal itu diharapkan bisa berlanjut dan makin besar dengan hadirnya BBM di Android dan iOS, apalagi dengan adanya BBM Channel.
Langkah BlackBerry memang cukup menarik untuk diikuti. Dengan "melepas" BBM, mereka akan bersaing langsung dengan layanan messaging seperti WhatsApp, Line, Kakao Talk, atau WeChat.
Bisa jadi, pengguna BBM di handset non-BlackBerry bakal kepincut dan lekat dengan BlackBerry. Agaknya, itu salah satu harapan mereka.
"Sekarang adalah saatnya BBM berdiri sendiri sebagai platform messaging," kata Thorsten Heins, CEO BlackBerry, di acara BlackBerry Live 2013, Marriott World Center, Orlando, AS.
Menurutnya, BlackBerry 10 tidak perlu mengandalkan fitur BBM semata untuk jualan handset karena, sebagai platform, sudah cukup menarik.
Frank Boulben, Chief Marketing Officer BlackBerry, pun menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, dalam waktu dekat, messaging akan jadi bentuk utama jejaring sosial.
BlackBerry pun, lanjutnya, tak mau kehilangan tren itu dan perlu segera menghadirkan BBM di berbagai platform.
"Jika ingin platform mobile tetap relevan, harus tersedia di semua platform. Kami ingin layanan ini ada di semua platform," ujarnya.
Boulben mengakui, saat ini banyak brand sudah memanfaatkan BBM sebagai salah satu cara menegaskan eksistensi mereka. Hal itu diharapkan bisa berlanjut dan makin besar dengan hadirnya BBM di Android dan iOS, apalagi dengan adanya BBM Channel.
Langkah BlackBerry memang cukup menarik untuk diikuti. Dengan "melepas" BBM, mereka akan bersaing langsung dengan layanan messaging seperti WhatsApp, Line, Kakao Talk, atau WeChat.
Bisa jadi, pengguna BBM di handset non-BlackBerry bakal kepincut dan lekat dengan BlackBerry. Agaknya, itu salah satu harapan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar