Bank Terbaik Indonesia - Sulawesi Tengah memiliki potensi pertanian padi yang cukup besar,
namun produktivitasnya masih rendah. Situasi itu memberi hambatan untuk
meningkatkan angka produksi.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki
Djanggola, padahal, telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan berkomitmen daerah ini akan menyumbang 1,5
juta ton beras pada 2014.
Artinya, dengan produksi sekitar 1,1
juta ton pada 2011, daerah ini harus menggenjot pertumbuhan produksi
rata-rata sekitar 20 persen pada 2012, 2013 dan 2014. Sementara,
pertumbuhan produksi selama ini belum mencapai lima persen tiap tahun.
Karena
itu, Gubernur Longki Djanggola mengatakan bahwa pemerintahannya akan
fokus menangani sektor pertanian, khususnya padi tersebut. Selain itu,
ia juga menyeru masyarakatnya agar mengurangi konsumsi nasi dan
menggantinya dengan bahan pangan lainnya seperti ubi, jagung dan sagu
yang juga tumbuh subur di daerah ini.
Melihat kondisi seperti
itu, Bank Indonesia melalui program tanggung jawab sosial kemasyarakatan
(CSR - corporate social responsibility) tertarik untuk blusukan ke
sawah.
Pertengahan 2012, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi
Tengah menginisiasi proyek percontohan ketahanan pangan di Desa Sidondo
III, Kabupaten Sigi.
Beberapa hari lalu di desa itu, Bank Indonesia dan pemerintah
setempat berhasil melakukan panen raya perdana padi sawah dengan tingkat
produktivitas mencapai 7-8 ton gabah kering giling per hektare.
Biasanya sawah di Desa Sidondo III hanya menghasilkan produksi 4,5 - 5,0 ton gabah kering giling per hektare.
Deputi
Direktur Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rahmat Hernowo, mengatakan
proyek percontohan ketahanan pangan tersebut adalah satu upaya untuk
memperbaiki kesejahteraan petani. Target itu bisa ditempuh dengan
meningkatkan produksi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
sekaligus memperkuat kelembagaan petani.
Bank Terbaik Indonesia
15.48
Chitra Imoed Fiver's
0 komentar:
Posting Komentar